Membentuk
Keluarga Qur’ani
Oleh
: Ust. H. Mutammimul’Ua, S.H. *)
Kewajiban
Terhadap Al Qur`an
Pertanyaan
pertama Apa kewajiban kita
terhadap Al Qur`an :
- Meyakini kebenaran Al Qur`an. Pelajaran dari Awal surta Al BAqarah bahwa tidak ada keraguan dalam A Qur`an sehingga kita meyakini kebenaran Al Qur`an seutuhnya. Keyakinan ini diberikan di awal Al Qur`an agar energi kita tidak banyak terbuang untuk mencari `kebenaran ` Al Qur`an namun banyak dimanfaatkan untuk mengambil pelajaran dari Al Qur`an itu sendiri.
- Melaksanakan atau mengamalkan. Karena dengan pelaksanaannya lah Al Qur`an akan memberikan efek transformasi, meningkatkan derajat kehidupan. Inilah maksud dari hadits berikut
Umar
Radliyallahu`anhu berkata bahwa Nabi Muhammad Shallallahu`alahi
wasallam telahbersabda " Sesungguhnya Allah akan meninggikan
suatu kaum dengan Al Qur`an dan merendahkan yang lainnya karena Al
Qur`an pula"
- Membaca Al Qur`an. Hal ini adalah bagian dari point diatas yaitu sebagai buah dari keyakinan terhadap Al Qur`an juga jalan menuju pelaksanaan Al Qur`an.
Seorang
mu`min, tentunya sempat membaca Al Qur`an dalam sholat-sholat mereka.
Namun sebaiknya sempat juga membaca Al Qur`an di luar sholat, bahkan
kalau bisa `tiada
hari tanpa membaca Al Qur`an`.
Membaca
Al Qur`an maksudnya melafalkan Al Qur`an, jadi tidak harus selalu
membaca melalui tulisan namun bisa juga berasal dari hafalan. Bahkan
kita ketahui bahwa Rasuulullah tidak mampu membaca, namun beliau
adalah `Pembaca` qur`an yang terbaik karena beliau membacanya dari
hafalan yang berada dalam hati beliau.
- Mentadabburi makna Al Qur`an.
Saat
ini Alhamdulillah, sarana untuk memahami Al Qur`an semakin banyak.
Diantaranya dengan tersebarnya qur`an terjemahan kedalam bahasa
Indonesia, bahkan juga buku-buku tafsir yang telah diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia.
- Mendakwahkan atau menyebarkan ajaran Al Qur`an. Sebagaimana dalam hadits `khairukum man ta`allamal qur`an wa`allamahu`. Bahkan kalau bisa apapun profesi kita sebaiknya kita memiliki profesi juga sebagai `Pengajar Al Qur`an` mulai dari membaca, mengambil ilmu darinya, juga usaha-usaha mengamalkannya dalam keseharian.
- Mendidikan Al Qur`an kepada anak kita.
Berdasarkan
hadits rasuululllah.. `allimuu
aulaadakum hubbi nabiyyihi, hubbi ahlibaitihi, wa qiraa-atil qur`an`.
Sehingga mendidik alqur`an adalah salah satu kewajiban orang tua
kepada anaknya yang diwasiatkan oleh Rasuulullah shallallahu`alaihi
wasallam.
Hikmahnya,
karena setelah kita meninggal maka amal kita terputus, kecuali
beberapa hal diantaranya `waladun
sholihun yad`u lahu`.
Nah,
bagaimana mungkin muncul anak sholih bila sebelumnya tidak pernah
mendapat pendidikan Al Qur`an.
Juga
agar anak-anak kita menjadi orang yang mulia, karena Al Qur`an itu
mulia dan akan memuliakan orang-orang yang mengambil pelajaran dan
mengamalkannya atau orang yang terdidik dengan Al Qur`an.
Bagaimana
Mendidik Anak dengan Al Qur`an ?
Apa
yang kita lakukan agar anak kita terdidik dengan Al Qur`an ?
- Orang tuanya harus memberi teladan. Bila kita ingin anak kita memiliki sifat yang baik, maka hendaklah hal itu pertama kali ia lihat dari teladan orang tuanya. Karena pelajaran dari melihat contoh nyata lebih mengena dibandingkan pengajaran teori. Dalam bahasa arab dikenal istilah `lisaanul haal afshohu min lisaanil qaul`. Itu juga diantara hikmah diutusnya para Rasul untuk menjadi `teladan nyata` pelaksanaan ajaran ilahi bagi ummatnya.
- Mengajarkan membaca Al Qur`an. Pada asalnya orang tua tidak harus mengajarkan langsung Al Qur`an pada anaknya, karena bisa pula diwakilkan dengan dengan mendatangkan guru bagi anak-anak kita. Namun bila kita mewakilkan pengajaran Al Qur`an maka kita kehilangan amal jariyah yang besar, amal yang akan senantiasa mengalir selama anak-anak tersebut kelak mengambil manfaat dari pendidikan qur`an yang kita ajarkan.
Kapan
kita mengajarkan Al Qur`an pada anak kita ?
- Mengenal huruf Al Qur`an kira-kira dimulai sejak tiga tahun.
- Mengajarkan Al Qur`an dalam artian membiasakannya untuk berinteraksi dengan Al Qur`an dengan mendengarkan pembacaan Al Qur`an. Yaitu dengan memperdengarkan Al Qur`an. Maka hal ini bisa dimulai lebih awal bahkan sejak anak-anak tersebut masih dalam kandungan.
Sampai kapan anak
kita diajarkan qur`an ?
Pengajaran al qur`an
diberikan hingga akhir kehidupannya. Jadi pengajaran Al qur`an tidak
berhenti hanya ketika usia SD, namun klo bisa terus berlanjut bahkan
hingga dewasa.
- Membangun lingkungan pengajaran Al Qur`an
- Menasehati terus menerus tentang kemuliaan Al Qur`an.
- Mengulang-ulang pembacaan Al Qur`an
- Memberikan reward and punishment, sebagai apresiasi atas keberhasilan anak yang akan memotivasinya untuk terus belajar.
- Mendo`akan anak-anak kita. Bisa do`a secara umum untuk kebaikan anak-anak kita, bisa juga ditambahkan do`a-do`a khusus misalnya agar anak-anak kita menjadi penghafal Al Qur`an juga sukses mentadabburi dan mengamalkan Al Qur`an.
*) Orangtua
10 Bintang Penghafal Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar