Rabu, 03 April 2013

Membentuk Keluarga Qur'ani


Membentuk Keluarga Qur’ani
Oleh : Ust. H. Mutammimul’Ua, S.H. *)

Kewajiban Terhadap Al Qur`an
Pertanyaan pertama Apa kewajiban kita terhadap Al Qur`an :   
  1. Meyakini kebenaran Al Qur`an. Pelajaran dari Awal surta Al BAqarah bahwa tidak ada keraguan dalam A Qur`an sehingga kita meyakini kebenaran Al Qur`an seutuhnya. Keyakinan ini diberikan di awal Al Qur`an agar energi kita tidak banyak terbuang untuk mencari `kebenaran ` Al Qur`an namun banyak dimanfaatkan untuk mengambil pelajaran dari Al Qur`an itu sendiri.
  2. Melaksanakan atau mengamalkan. Karena dengan pelaksanaannya lah Al Qur`an akan memberikan efek transformasi, meningkatkan derajat kehidupan. Inilah maksud dari hadits berikut
Umar Radliyallahu`anhu berkata bahwa Nabi Muhammad Shallallahu`alahi wasallam telahbersabda " Sesungguhnya Allah akan meninggikan suatu kaum dengan Al Qur`an dan merendahkan yang lainnya karena Al Qur`an pula"
  1. Membaca Al Qur`an. Hal ini adalah bagian dari point diatas yaitu sebagai buah dari keyakinan terhadap Al Qur`an juga jalan menuju pelaksanaan Al Qur`an.
Seorang mu`min, tentunya sempat membaca Al Qur`an dalam sholat-sholat mereka. Namun sebaiknya sempat juga membaca Al Qur`an di luar sholat, bahkan kalau bisa `tiada hari tanpa membaca Al Qur`an`.
Membaca Al Qur`an maksudnya melafalkan Al Qur`an, jadi tidak harus selalu membaca melalui tulisan namun bisa juga berasal dari hafalan. Bahkan kita ketahui bahwa Rasuulullah tidak mampu membaca, namun beliau adalah `Pembaca` qur`an yang terbaik karena beliau membacanya dari hafalan yang berada dalam hati beliau.
  1. Mentadabburi makna Al Qur`an.
Saat ini Alhamdulillah, sarana untuk memahami Al Qur`an semakin banyak. Diantaranya dengan tersebarnya qur`an terjemahan kedalam bahasa Indonesia, bahkan juga buku-buku tafsir yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
  1. Mendakwahkan atau menyebarkan ajaran Al Qur`an. Sebagaimana dalam hadits `khairukum man ta`allamal qur`an wa`allamahu`.  Bahkan kalau bisa apapun profesi kita sebaiknya kita memiliki profesi  juga sebagai `Pengajar Al Qur`an` mulai dari membaca, mengambil ilmu darinya, juga usaha-usaha mengamalkannya dalam keseharian.
  2. Mendidikan Al Qur`an kepada anak kita.
Berdasarkan hadits rasuululllah..  `allimuu aulaadakum hubbi nabiyyihi, hubbi ahlibaitihi, wa qiraa-atil qur`an`. Sehingga mendidik alqur`an adalah salah satu kewajiban orang tua kepada anaknya yang diwasiatkan oleh Rasuulullah shallallahu`alaihi wasallam.
Hikmahnya, karena setelah kita meninggal maka amal kita terputus, kecuali beberapa hal diantaranya `waladun sholihun yad`u lahu`.
Nah, bagaimana mungkin muncul anak sholih bila sebelumnya tidak pernah mendapat pendidikan Al Qur`an.
Juga agar anak-anak kita menjadi orang yang mulia, karena Al Qur`an itu mulia dan akan memuliakan orang-orang yang mengambil pelajaran dan mengamalkannya atau orang yang terdidik dengan Al Qur`an.

Bagaimana Mendidik Anak dengan Al Qur`an ?
Apa yang kita lakukan agar anak kita terdidik dengan Al Qur`an ?
  1. Orang tuanya harus memberi teladan. Bila kita ingin anak kita memiliki sifat yang baik, maka hendaklah hal itu pertama kali ia lihat dari teladan orang tuanya. Karena pelajaran dari melihat contoh nyata lebih mengena dibandingkan pengajaran teori. Dalam bahasa arab dikenal istilah `lisaanul haal afshohu min lisaanil qaul`. Itu juga diantara hikmah diutusnya para Rasul untuk menjadi `teladan nyata` pelaksanaan ajaran ilahi bagi ummatnya.
  2. Mengajarkan membaca Al Qur`an. Pada asalnya orang tua tidak harus mengajarkan langsung Al Qur`an pada anaknya, karena bisa pula diwakilkan dengan dengan mendatangkan guru bagi anak-anak kita. Namun bila kita mewakilkan pengajaran Al Qur`an maka kita kehilangan amal jariyah yang besar, amal yang akan senantiasa mengalir selama anak-anak tersebut kelak mengambil manfaat dari pendidikan qur`an yang kita ajarkan.
Kapan kita mengajarkan Al Qur`an  pada anak kita ?
  • Mengenal huruf Al Qur`an kira-kira dimulai sejak tiga tahun.
  • Mengajarkan Al Qur`an dalam artian membiasakannya untuk berinteraksi dengan Al Qur`an dengan mendengarkan pembacaan Al Qur`an. Yaitu dengan memperdengarkan Al Qur`an.  Maka hal ini bisa dimulai lebih awal bahkan sejak anak-anak tersebut masih dalam kandungan.

Sampai kapan anak kita diajarkan qur`an ?
Pengajaran al qur`an diberikan hingga akhir kehidupannya. Jadi pengajaran Al qur`an tidak berhenti hanya ketika usia SD, namun klo bisa terus berlanjut bahkan hingga dewasa.
  1. Membangun lingkungan pengajaran Al Qur`an
  2. Menasehati terus menerus tentang kemuliaan Al Qur`an.
  3. Mengulang-ulang pembacaan Al Qur`an
  4. Memberikan reward and punishment, sebagai apresiasi atas keberhasilan anak yang akan memotivasinya untuk terus belajar.
  5. Mendo`akan anak-anak kita. Bisa do`a secara umum untuk kebaikan anak-anak kita, bisa juga ditambahkan do`a-do`a khusus misalnya agar anak-anak kita menjadi penghafal Al Qur`an juga sukses mentadabburi dan mengamalkan Al Qur`an.
*) Orangtua 10 Bintang Penghafal Al-Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar