Imam
dan Sarung Bolong
Bismillahirrahmanirrahim,
Semoga
Allah ‘azza wajalla mengampuni setiap kesalahan kita, baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja, yang sirr maupun yang jahr.
Sebuah
pengalaman yang sungguh tidak pernah direncanakan. Suatu hari,
tepatnya Kamis malam Jum’at saat setelah adzan maghrib berkumandang
di masjid, saya bergegas wudhu dan mengenakan baju serta kain sarung.
Tanpa memperhatikan kain yang saya pakai, saya langsung menuju masjid
karena takut tertingal shalat berjama’ah.
Setibanya
di masjid tepat dikumandangkan iqomah, saya langsung masuk masjid dan
menuju shaf pertama. Belum sampai saya di shaf pertama, ketua DKM
yang biasa disapa “Pak Haji” membopong saya untuk menjadi imam.
Maka saya langsung menuju mihrab tempat imam. Setelah memperhatikan
dan meluruskan shaf, saya langsung menghadap kiblat dan memulai
shalat dengan bertakbir, “Allahu Akbar...!”
Setelah
shalat dan berdzikir, saya lanjutkan dengan shalat sunnah ba’diyah.
Ada kebiasaan yang dilakukan pada malam jum’at di masjid tersebut,
yaitu membaca surat Yasin yang dikenal dengan istilah “Yasinan”.
Maka sayapun ikut bergabung dengan jama’ah. Setelah acara Yasinan
selesai, saya diingatkan oleh “Pak Haji” kalau kain sarung yang
saya pakai bolong. Maka sayapun memeriksanya, dan ternyata.... “Masya
Allah...., Astaghfirullah....” sarung saya bolong di bagian
belakang sejajar dengan lutut. Lantas saya konfirmasi ke “Pak Haji”
mengapa tidak memberitahu sebelum shalat maghrib tadi. Beliau
menyatakan kagok (tanggung) karena saya tadik sudah takbiratul ihram.
Hukumnya
:
- Di antara syarat sah shalat ialah harus menutup aurat. Sementara dalam kasus di atas ada sebagian aurat (kemungkinannya) terlihat. Dalam kondisi normal (di mana seseorang mengetahui bahwa pakaiannya tidak menutup aurat) tentu hal ini menyebabkan shalat tidak sah. Akan tetapi untuk kondisi di atas, imam tidak menyadari jika kain sarungnya bolong di bagian belakang.
- Makmum yang mengetahui imam memakai sarung bolong wajib mengingatkan.
Hikmahnya
:
Kejadian
di atas memiliki beberapahikmah yang dapat diambil oleh saya sendiri
atau oleh jama’ah shalat yang lain, di antaranya :
- Tidak tergesa-gesa dalam melakukan persiapan shalat.
- Selalumengecek pakaian yang dikenakan saat shalat.
Parakan Salak, 22 Desember 2011 (By :
Abu Adhyan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar