Selasa, 02 April 2013

Gerakan 'Pungut Sampah'


Gerakan 'Pungut Sampah'
Oleh : Suhandi, M.Pd.I

Memiliki lingkungan yang bersih merupakan impian yang di idam-idamkan banyak orang dan lembaga, termasuk sekolah. Sekolah, sebagai lembaga pendidikan memang seharusnya berusaha dengan program yang sistematis mewujudkan lingkungannya bersih, khususnya bersih dari sampah.
Jika kita berkunjung ke berbagai sekolah, kata “bersih” bak menjadi primadona yang berderet di antara kata-kata lain dalam visi, misi, tujuan, dan tema yang diusung. Akan tetapi, dalam realisasinya masih banyak sampah yang bertebaran di berbagai tempat, terutama di tempat-tempat yang tersembunyi, seperti lorong, selokan, pojok-pojok ruangan, atas lemari, laci, dan sebagainya.
Di antara sekian banyak program kebersihan lingkungan, ada satu hal yang sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja, murah dan efektif, yakni membudayakan 'Gerakan Pungut Sampah'. Jika boleh meminjam istilah “3M” yang dipopulerkan oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yakni, Memulai dari diri sendiri, Memulai dari hal terkecil, dan Memulai dari saat ini (sekarang), maka seluruh komponen sebuah lembaga, baik siswa, guru, kepala sekolah, petugas kebersihan, keamanan, sampai pengurus yayasan harus menjadikan diri sendiri sebagai orang pertama yang memungut sampah. Lho... kok mungut sampah? Ya, memang! Setiap kita harus tahu, mau, dan mampu menggerakkan tangan untuk mengambil sampah di manapun dan kapanpun. Di mana ada sampah, kita ambil. Bukankah menjaga kebersihan bagian dari iman?
Memungut sampah memang sebuah hal yang sederhana, akan tetap ketika ini sudah menjadi budaya pada setiap pribadi di sebuah sekolah, maka akan berdampak luar biasa. Kebersihan lingkungan akan terwujud jika diawali dari hal-hal kecil, seperti memungut sampah. Kapan memungut sampah dilakukan? Ya, sekarang juga! Setiap ada sampah, langsung pungut tanpa harus menunggu instruksi atau perintah siapapun.
Bagaimana membudayakan 'Gerakan Pungut Sampah'? Ada 4 (empat) aksi yang dapat dilakukan oleh setiap kita agar 'Gerakan Pungut Sampah' menjadi budaya hidup, yaitu : LIHAT, PUNGUT, BAWA, SIMPAN. Siapapun kita, jika melihat sampah, langsung pungut, bawa ke tempat di mana ada tempat sampah. Jangan sungkan menteng sampah jika tempat sampah jarahnya jauh dari tempat ditemukannya sampah, kemudian simpan dan masukkan sampah ke tempatnya.
Satu hal yang harus ditumbuhkan dalam membudayakan 'Gerakan Pungut Sampah' ialah menjauhkan diri dari rasa malu. Jangan pernah malu jika anda memungut sampah, justru memungut sampah merupakan amal yang mulia. Harusnya kita lebih malu jika terdapat sampah di sekitar kita, dan kita membiarkannya.
Semoga, hal yang sederhana ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk membudayakan 'Gerakan Pungut Sampah', sehingga kita semua menjadi pribadi-pribadi yang bersih, peduli terhadap kebersihan dan lingkungan yang bersih tidak sekedar menjadi slogan, tetapi menjadi keyataan, amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar