Gerakan
'Pungut Sampah'
Oleh
: Suhandi, M.Pd.I
Memiliki lingkungan yang bersih merupakan impian yang di idam-idamkan
banyak orang dan lembaga, termasuk sekolah. Sekolah, sebagai lembaga
pendidikan memang seharusnya berusaha dengan program yang sistematis
mewujudkan lingkungannya bersih, khususnya bersih dari sampah.
Jika kita berkunjung ke berbagai sekolah, kata “bersih” bak
menjadi primadona yang berderet di antara kata-kata lain dalam visi,
misi, tujuan, dan tema yang diusung. Akan tetapi, dalam realisasinya
masih banyak sampah yang bertebaran di berbagai tempat, terutama di
tempat-tempat yang tersembunyi, seperti lorong, selokan, pojok-pojok
ruangan, atas lemari, laci, dan sebagainya.
Di antara sekian banyak program kebersihan lingkungan, ada satu hal
yang sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja, murah dan
efektif, yakni membudayakan 'Gerakan Pungut Sampah'. Jika
boleh meminjam istilah “3M” yang dipopulerkan oleh KH. Abdullah
Gymnastiar (Aa Gym) yakni, Memulai dari diri sendiri, Memulai
dari hal terkecil, dan Memulai dari saat ini (sekarang), maka
seluruh komponen sebuah lembaga, baik siswa, guru, kepala sekolah,
petugas kebersihan, keamanan, sampai pengurus yayasan harus
menjadikan diri sendiri sebagai orang pertama yang memungut sampah.
Lho... kok mungut sampah? Ya, memang! Setiap kita harus tahu, mau,
dan mampu menggerakkan tangan untuk mengambil sampah di manapun dan
kapanpun. Di mana ada sampah, kita ambil. Bukankah menjaga kebersihan
bagian dari iman?
Memungut sampah memang sebuah hal yang sederhana, akan tetap ketika
ini sudah menjadi budaya pada setiap pribadi di sebuah sekolah, maka
akan berdampak luar biasa. Kebersihan lingkungan akan terwujud jika
diawali dari hal-hal kecil, seperti memungut sampah. Kapan memungut
sampah dilakukan? Ya, sekarang juga! Setiap ada sampah, langsung
pungut tanpa harus menunggu instruksi atau perintah siapapun.
Bagaimana membudayakan 'Gerakan Pungut Sampah'? Ada 4 (empat) aksi
yang dapat dilakukan oleh setiap kita agar 'Gerakan Pungut Sampah'
menjadi budaya hidup, yaitu : LIHAT, PUNGUT, BAWA, SIMPAN. Siapapun
kita, jika melihat sampah, langsung pungut, bawa ke tempat di mana
ada tempat sampah. Jangan sungkan menteng sampah jika tempat sampah
jarahnya jauh dari tempat ditemukannya sampah, kemudian simpan dan
masukkan sampah ke tempatnya.
Satu hal yang harus ditumbuhkan dalam membudayakan 'Gerakan Pungut
Sampah' ialah menjauhkan diri dari rasa malu. Jangan pernah malu jika
anda memungut sampah, justru memungut sampah merupakan amal yang
mulia. Harusnya kita lebih malu jika terdapat sampah di sekitar kita,
dan kita membiarkannya.
Semoga, hal yang sederhana ini menjadi inspirasi bagi kita semua
untuk membudayakan 'Gerakan Pungut Sampah', sehingga kita semua
menjadi pribadi-pribadi yang bersih, peduli terhadap kebersihan dan
lingkungan yang bersih tidak sekedar menjadi slogan, tetapi menjadi
keyataan, amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar